GAMBARAN ANTIBODI YANG TERDETEKSI PADA PEMERIKSAAN IDENTIFIKASI AB IRREGULER DI UDD PMI DKI JAKARTA TAHUN 2017-2022

Authors

  • Muhamad Ilham Fauzan Akademi Bakti Kemanusiaan Palang Merah Indonesia
  • Ayu Suraduhita Akademi Bakti Kemanusiaan Palang Merah Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.65228/jtbd.v3i2.14

Keywords:

DKI Jakarta, ireguler antibodi, identifikasi antibodi, trend antibodi

Abstract

Pasien dengan transfusi berulang diduga membentuk antibodi ireguler pada sel darah merah yang dapat menyulitkan pada pencocokan darah pasien dengan donor pada uji kompatibilitas. Unit Donor Darah DKI Jakarta melakukan pemeriksaan identifikasi antibodi terhadap sampel yang telah dinyatakan inkompatibel pada pemeriksaan
crossmatching. Dengan tujuan menganalisa antibodi ireguler yang sering terdeteksi pada pemeriksaan identifikasi
antibodi di unit donor darah DKI Jakarta tahun 2017-2022. Jenis penelitian ini yaitu deskriptif kuantitatif dengan
cara mengumpulkan data yang diperoleh dari hasil pengkajian data terhadap jenis antibodi ireguler yang terdeteksi
pada pemeriksaan identifikasi antibodi di unit donor darah DKI Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa data
terhadap ireguler antibodi yang terdeteksi pada pemeriksaan identifikasi antibodi di unit donor darah DKI Jakarta
selama 5 tahun dari 2017-2022 didapatkan total sampel inkompatibel sebanyak 4160, ditemukan 49 jenis antibodi
ireguler dan antibodi non spesifik pada sampel pasien inkompatibel, termasuk sampel pasien dengan multipel
antibodi telah terdeteksi, antibodi Anti-E sebagai antibodi dengan proporsi tertinggi di tiap tahunnya yakni sebanyak
779 (18,73%) sampel, dengan hasil persentase trend Anti-E yaitu pada bulan juni 2017-mei 2018 sebanyak 119
(15,28%), juni 2018-mei 2019 sebanyak 159 sampel (20,41%), juni 2019-mei 2020 sebanyak 186 sampel
(23,88%), juni 2020-mei 2021 sebanyak 133 sampel (17,07%), juni 2021-mei 2022 sebanyak 182 sampel (23,36%).
Pembahasan Penting dilakukan pemeriksaan lanjutan antibodi ireguler dengan pemerikaan identifikasi antibodi,
untuk mencegah terjadinya reaksi. Kesimpulan dari hasil penelitian didapatkan antibodi Anti-E pada Juni 2017 –
Mei 2020 terus terjadi peningkatan, namun terjadi penurunan pada rentang waktu berikutnya yakni Juni 2020 – Mei
2021, kemudian kembali meningkat di bulan Juni 2021-Mei 2022.

Published

2025-10-14

Issue

Section

Articles